Kelompok Ciraro dan Briket Arangnya

Pagi hari selepas sarapan di highland resort, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, 4 unit mobil bergerak membawa rombongan CSO PNPM LMP menuju Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Rombongan yang terdiri dari para Koordinator CSO PNPM LMP dari provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Utara, Koordinator Nasional CSO PNPM LMP, Asisten Koordinator Nasional CSO PNPM LMP, Tim Kreatif CSO PNPM LMP, Konsultan CSO PNPM LMP Sulawesi Utara dan tim Yapeka akan melihat keberhasilan dari pendampingan kawan-kawan WCS Sulawesi Utara kepada kelompok pembuat tungku dan briket arang.

Kelompok Ciraro, itulah nama dari kelompok ibu-ibu pembuat tungku dan briket arang yang ternyata sudah terbentuk sejak bulan Oktober 2004. Dengan kehadiran PNPM LMP pada tahun 2008 di Sulawesi Utara, kawan-kawan WCS Sulawesi Utara mencoba untuk memfasilitasi kelompok ini bagi pengembangan energi terbarukan di wilayah Kecamatan Wori dan Kabupaten Minahasa Utara yang masuk dalam lokasi Pilot PNPM LMP. Fasilitasi yang dilakukan kawan-kawan WCS Sulawesi Utara selain melibatkan kelompok Ciraro ini sebagai nara sumber bagi kegiatan pelatihan pembuatan tungku dan briket arang, kawan-kawan WCS Sulawesi Utara juga memberikan bantuan mesin penghancur arang tempurung agar mempermudah pekerjaan kelompok Ciraro dalam pembuatan briket arang yang sebelumnya dilakukan dengan menumbuk atau menghancurkan arang tempurung dengan cara manual.

Menjelang siang hari, begitu menginjakan kaki di bengkel kelompok Ciraro, rombongan CSO PNPM LMP langsung di sambut oleh ibu-ibu dengan senyuman persahabatan. Sambil menyiapkan masakan khas Sulawesi Utara, Para ibu dari kelompok Ciraro ini menjawab berbagai pertanyaan dari rombongan CSO PNPM LMP seputar pembuatan tungku dan briket arang. Dalam menyiapkan masakan khas Sulawesi Utara-nya, para ibu-ibu dari kelompok Ciraro juga memperagakan langsung dengan menggunakan tungku dan briket arang hasil buatannya untuk memasak sayur dan memanggang ikan laut.

Para ibu dari kelompok Ciraro menceriterakan, bahwa dengan adanya kelangkaan BBM khususnya minyak tanah, masyarakat di wilayah Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara ingin beralih dengan menggunakan bahan bakar alternatif yang aman seperti briket arang, sehingga permintaan bahan bakar briket arang tersebut meningkat cukup banyak. Kelompok Ciraro membeli bahan baku berupa arang tempurung dari para pembuat arang tempurung di sekitar desanya dengan harga Rp 2.500 perkilonya. Setelah diproduksi arang tempurung ini menjadi briket, kelompok Ciraro dapat menjual briket arang tersebut dengan harga Rp 10.000 perkilonya. Kelompok Ciraro mengemas briket arang hasil buatannya dengan kemasan plastik yang diberi label “Arang Briket-Kelompok Ciraro-Desa Tiwoho” per 500 gram dan dijual dengan harga Rp 5.000 perkemasannya. Kelompok Ciraro juga menjual paket tungku dengan briket arangnya seharga Rp 60.000 per paketnya yang terdiri dari 1 buah tungku dan 2 kemasan briket arang.

Dengan potensi pohon kelapa yang sangat banyak di wilayah Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara dan kondisi kelangkaan BBM khususnya minyak tanah serta masyarakat di wilayah Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara yang jarang menggunakan kompor gas, maka briket arang menjadi solusi energi yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan memasak di dapur. Kelompok Ciraro saat ini telah berhasil membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan energi untuk memasaknya dan kelompok Ciraro juga telah mendapatkan penambahan pemasukan ekonomi bagi anggotanya, kelompok ini juga turut ikut dalam memanfaatkan secara berkelanjutan energi terbarukan yang ada di daerahnya.

Sambil tergagum mendengarkan cerita dari para ibu kelompok Ciraro mengenai pembuatan tungku dan briket arang, rombongan CSO PNPM LMP menikmati hidangan makan siang yang telah selesai disiapkan oleh ibu-ibu dari kelompok Ciraro. Setelah menikmati hidangan sayur dan ikan bakar khas Sulawesi Utara, rombongan CSO PNPM LMP juga disuguhkan air kelapa muda dan ubi rebus. Diskusi santaipun mengalir dengan suasana persahabatan di bengkel kelompok Ciraro.

Setelah cukup waktunya untuk menstabilkan isi perut dari suguhan para ibu-ibu kelompok Ciraro, rombongan CSO PNPM LMP berpamitan untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Sebelum berpamitan, rombongan CSO PNPM LMP juga memborong abon ikan khas Sulawesi Utara dari hasil buatan anggota kelompok Ciraro yang sempat di promosikan oleh salah satu anggota kelompok Ciraro.