Demplot CSO dan Manfaatnya bagi Masyarakat di Sumatera Utara

Di tahun 2011, intervensi dan penguatan yang diberikan oleh CSO dilakukan dengan beragam strategi yaitu melalui kegiatan dalam siklus (musyawarah, pelatihan siklus dan lain-lain) dan di luar siklus dengan komponen penyadartahuan dengan tim “Mobile Awareness Unit (MAU)” serta penyadartahuan melalui demonstrasi plot (demplot) yang dapat berguna untuk penerima manfaat PNPM LMP. Demplot-demplot tersebut antara lain:

1). Demplot Lebah Madu di Pakpak Bharat

Demplot dikelola oleh kelompok bernama Madu Mulana Desa Kuta Tinggi-Kecamatan Salak, berjumlah 18 orang KK. Proses yang berjalan saat ini sedang dilakukan perencanaan pelatihan perbanyakan ratu, peningkatan produktifitas lebah dan pemeliharaan. CSO telah memberikan penguatan antara lain pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang ramah lingkungan, konsep pelesatrian kualitas hutan sebagai fungsi lindung dan fungsi konservasi keanekaragaman hayati (tumbuhan) yang menjadi sumber pakan lebah serta kaitannya dengan kualitas hutan. Saat ini, manfaat demplot lebah madu tersebut sudah dirasakan oleh anggota kelompok.

2) Demplot Pikohidro di Tapanuli Selatan

Demplot picohydro dibuat di Desa Tapus Godang di Sungai Aek Dogor-Kecamatan Aek Bilah, dimulai sejak Februari 2011 dengan kapasitas 600 watt yang dikelola oleh kelompok pengelola terdiri atas 20 orang yang terdiri dari warga setempat dan kader (konstruksi dan operator pikohidro). Demplot ini dimanfaatkan untuk penerangan fasilitas umum diantaranya di lokasi pemandian umum laki-laki dengan kapasitas lampu 56 watt, pemandian umum perempuan 28 watt, musholla 28 watt, teras balai desa 28 watt, lampu jalan 84 watt. Pemeliharaan terhadap sumber air sangat dibutuhkan karena menjadi sumber energi agar listrik tetep menyala.

3) Demplot Biogas di Tapanuli Selatan

Lokasi demplot di Desa Hapesong Lama-Kecamatan Batangtoru di salah seorang warga anggota kelompok berkapasitas 4m3 dengan jumlah anggota terdiri dari 15 orang. Lokasi ini mendapat persetujuan pemilik lahan dan disahkan dalam dokumen “MoU” antara pemilik, warga, dan CSO. Lahan yang digunakan bersifat pinjam pakai selama 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini demplot biogas tersebut telah dipergunakan oleh 2 rumah tangga dan diharapkan dapat menginspirasikan warga untuk membuat digester secara mandiri. Proses pembuatan digester ini juga dilakukan sebagai “OJT” bagi 2 orang tukang lokal agar di masa datang 2 orang tukang lokal ini dapat membantu warga membuat digester.

Oleh : S i (WCS IP)